
Anti Oksidant
Salah satu faktor yang terpenting dalam usaha pemeliharaan ternak adalah pakan. Sekitar 60-80% dari komponen biaya produksi adalah biaya untuk pakan. Oleh sebab itu masalah pakan akan selalu mendapatkan perhatian yang lebih, baik dari segi kualitas maupun kandungan nutrisinya.
Pakan yang diberikan untuk ternak perlu diperhatikan kandungan nutrisinya agar kebutuhan hidup pokok dan kebutuhan produksinya dapat terpenuhi. Pakan dengan kandungan nutrisi yang rendah dapat mengakibatkan produktifitas ternak yang rendah, bagitu pula sebaliknya.
Penyimpanan adalah salah satu bentuk tindakan pengamanan yang bertujuan untuk mempertahankan dan menjaga komoditi yang disimpan dengan cara menghilangkan berbagai faktor yang dapat menurunkan kualitas dan kuantitas komoditi tersebut.
Faktor-faktor yang mempengaruhi penyimpanan pakan diantaranya adalah jenis pakan, lama penyimpanan, metode penyimpanan, temperature, kandungan air, kelembaban udara, serangga, bakteri, kapang, binatang pengerat dan komposisi zat-zat makanan.
Selama proses penyimpanan, akan terjadi perubahan-perubahan pada bahan makanan yang dapat menurunkan kualitas nutrisi dalam pakan yang disimpan. Salah satu diantaranya adalah lemak, lemak dapat mengalami interaksi dengan oksigen dan menyebabkan terjadinya reaksi oksidasi.
Oksidasi paling sering terjadi pada lemak/lipid. Selain lemak, protein dan vitamin juga mudah mengalami oksidasi.
Proses Oksidasi merupakan proses non-reversible yang terdiri dari 3 tahap, yaitu:
- Permulaan/Initiation
- Percepatan/Propagation
- Penghentian/Termination
Initiation
Pada tahap ini asam lemak yang banyak mengandung ikatan ganda (unsaturated fat) akan melepaskan ion Hidrogen dan radikal bebas. Beberapa hal yang berpengaruh pada tahap ini adalah temperatur lingkungan yang tinggi dan keberadaan ‘metal catalyst’ seperti Copper dan Iron.
Propagation
Pada tahap ini, radikal bebas yang sudah terbentuk akan bergabung dengan molekul O2 untuk membentuk peroksida dan radikal bebas yang lain. Reaksi ini bersifat autocatalyzed, dan akan terus berlanjut.
Termination
Tahap ini tercapai ketika radikal bebas bergabung membentuk ‘polimerized fatty acid’. Pada tahap ini banyak ditemukan benda-benda seperti aldehyde, keton dan free fatty acid.
Efek Oksidasi terhadap kualitas pakan:
- Lemak yang mengalami oksidasi akan menimbulkan bau tengik yang dapat berpengaruh pada palatabilitas pakan.
- Warna dapat berubah.
- Tingginya radikal bebas yang reaktif dalam pakan akan menyebabkan penurunan potensi dari vitamin (A,D,E dan Biotin), pigmen dan asam amino.
Efek Oksidasi terhadap hewan ternak:
- Penurunan feed intake.
- Penurunan performance.
- Pada poultry, populasi Lactobacilli dalam saluran cerna akan turun dan sebaliknya populasi E.coli akan meningkat, ini akan menyebabkan gangguan pada kesehatan saluran cerna.
- Kerusakan pigmen akan berpengaruh pada kualitas telur dan karkas.
- Benda-benda aldehydes dan keton akan terdeposit di dalam daging dan menyebabkan rasa daging tidak enak.
- Radikal bebas dalam pakan dapat mempengaruhi immune system hewan ternak.
- Lemak yang mengalami oksidasi dapat mengandung bahan-bahan karsinogenik.
Ada beberapa hal yang dapat dilakukan untuk menurunkan atau mencegah terjadinya reaksi Oksidasi yaitu dengan cara:
- Penyimpanan yang baik untuk sumber lemak (mengurangi paparan sinar matahari, oksigen dan temperature)
- Pencegahan oksidasi harus dilakukan secepat mungkin.
- Menggunakan ‘chelator agent’/sequesttrants seperti citric acid atau orthophosphoric acid akan membentuk ikatan kompleks dengan Fe dan Cu sehingga dapat menurunkan proses Initiation.
- Menggunakan Antioksidant ( BHA, BHT, Ethoxyquin) untuk mencegah terjadinya proses Propagation.
- Hasil terbaik dapat dicapai dengan menggunakan gabungan dari beberapa macam antioksidan yang memiliki efek sinergis.